Novel tak
hanya menghibur, jadi bacaan dikala senggang, bahkan teman dikala insomnia
menyerang. Banyak hal yang dipelajari tentang berempati, memahami perasaan
tokoh, mengagumi detil cerita yang membawa pembaca ke suatu tempat yang belum
pernah dikunjungi. Kadang informatif. Berikit ini beberapa hikmah yang saya
tulis sebagai hasil interpretasi pribadi setelah membaca novel. Tidak semuanya
merupakan hasil cerna bijaksana sesuai maksud penulisnya. Malah mungkin
terkesan konyol, pragmatis, membuat kesal sang penulis karena pesan tersirat
dalam karyanya tidak sampai ke otak saya dengan benar. Silakan menyimak.
- · Alkhemis. Novel karya Paulo Coelho. Bercerita tentang pemuda yang berkelana ke negeri-negeri jauh, bertemu dengan orang yang dapat mengubah apapun menjadi emas. Pada ujung cerita menemukan harta karun di bawah sebuah pohon justru di halaman rumahnya sendiri. Hikmah: (versi positif) pengalaman selama merantau menambah wawasan, orang-orang menarik dan kebijakan hidup, (versi negatif) sebelum pergi jauh-jauh dari rumah untuk berkelana, hidup sejahtera pun belum tentu, galilah halaman rumah Anda, siapa tahu ada harta karun terpendam yang membuat kita berkeliling dunia dalam rangka tamasya, bukan berkelana. Walau sama dalam arti bepergian, ada perbedaan mendasar antara tamasya dan berkelana. Yang pertama menghabiskan uang, yang kedua putus asa di tempat asal karena tak punya uang, haha.. :P
- · 5 cm. Ditulis oleh seorang pria yang mengaku berwajah ABRI berhati Barbie, Donny Dhirgantara. Hikmah: kalau kamu punya cita-cita, keinginan apapun, gantungkan ia sejauh 5 cm di depan kening kamu. Kemanapun kamu pergi, cita-cita itu ada di depan muka kamu, hanya berjarak 5 cm. Kejarlah ia.
- · Surat Kecil untuk Tuhan. Diangkat ke layar lebar dengan judul sama yang diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang gadis cilik melawan kanker ganas yang merusak seluruh wajah cantiknya. Air mata mengalir deras saat saya membaca novel ini. Saya kagum bahwa saat kanker telah menyebar hingga ke otaknya, ia masih berusaha menempuh ujian nasional, bahkan meraih nilai terbaik kedua di sekolahnya. Selama sakit ia gemar membaca ilmu-ilmu kedokteran berkaitan dengan sakitnya. Dengan kesehatan yang jauh lebih baik, saya jadi terpacu untuk juga membaca lebih banyak, semoga saya bisa belajar lebih banyak pula. Karena pesannya, ia tak mau membiarkan otaknya yang sakit kosong tanpa isi.
- · PS. I Love You. Diangkat ke dalam film drama komedi berjudul sama. Berkisah tentang pasangan muda yang bahagia, yang harus terpisah karena kematian sang suami akibat derita kanker. Suami yang menyadari kepergiannya yang tak lama lagi, memilih untuk tetap mendampingi sang istri dengan mengatur surat yang dikirim setiap bulan setelah ia meninggal. Dalam setiap surat ada perintah yang wajib dilaksanakan oleh si istri. Mulai dari menyingkirkan barang-barang suami tercinta, menghadiahi diri sendiri dengan membeli gaun baru, mencari pekerjaan, hingga menemukan seorang pengganti. Hikmah: Hidup tetap harus berlanjut walau separuh jiwa kita telah pergi membawa cinta kita.
- · Aku, Kau dan Sepucuk Angpau Merah. Penulis: Tere Liye. Hikmah: jangan menunda membuka amplop begitu menerimanya dari seseorang. Apalagi amplop merah alias angpau. Jangan-jangan isinya bukan seperti yang kita harapkan.
- · Daun Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Karya Tere Liye. Hikmah: Jangan suka berpura-pura menjadi kakak adik. Pas datang waktunya jatuh cinta pada kakak angkat malah jadi bingung sendiri bagaimana menyatakannya. Eits, saya perlu yakinkan novel ini tak hanya sedangkal itu, karena itu bacalah. Tere Liye tak pernah membuat novel yang biasa J
- · Nada-nada Sunyi. Tentang cally, gadis cilik yang tiba-tiba tidak mau bicara semenjak berusia 4 tahun. Ada peristiwa traumatis yang dialami sehingga ia menderita mutisme selektif (suatu gangguan psikologis dimana seseorang “tidak bisa” berbicara tanpa halangan fisik, baik pendengaran, organ wicara, dan otak) selama beberapa tahun. Hikmah: bersabarlah saat anak menangis. Jangan berbicara kasar yang membuat anak menjadi trauma.
- · Daniel isn’t talk. (Danile belum bisa bicara). Tentang perjuangan, kasih sayang ibu yang memiliki anak penderita autisme yang belum juga mengucapkan sepatah kata walau sudah berusia 3 tahun. Novel ini sangat informatif. Mulai dari perilaku anak-anak autis, makanan apa yang sebaiknya tidak dikonsumsi, bahkan detil kesabaran ibu mengajarkan toilet training, melatih bicara. Luar biasa. Tanpa perlu banyak mengerutkan kening, novel ini bahkan mampu membuat saya tersenyum oleh humor-humor segar, juga dibungkus kisah cinta nan romantis.
- · Perahu Kertas. Penulis: Dewi Lestari. Wah, yakin novel ini bakal lebih booming setelah filmnya ditayangkan tidak lama lagi. So, ayo buruan baca biar bisa ga ketinggalan cerita. Berikan novel ini kepada orang tua kalau mereka memaksa kalian masuk ke jurusan kuliah yang tidak kamu minati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar