... kamu sekarang perempuan, Gus, bukan anak kecil.
“...... banyak yang akan kamu hadapi di depan nanti, Gus,
ingat kamu perempuan, kalau kamu mau nangis, nangis aja,.. tapi kamu harus
punya alasan kuat untuk itu, banyak perempuan menangis untuk sesuatu yang
sia-sia, kamu perempuan Gus, kalau kamu mau nangis nangis aja,... tapi
menangislah untuk sesuatu yang baik, bukan sesuatu yang sia-sia...”
“Kamu perempuan, Gus, Mama mau kamu kuat dan berani”
Ini penggalan nasihat
yang mama berikan kepada putrinya yang takut diejek, karena menolak
membawa raket nyamuk ke lapangan saat berlatih bulutangkis. Lhoo kok..??!!!
Jadi bukan nasihat kepada remaja galau akibat diputusin pacarnya karena
berselingkuh? Wah, salah besar kalau Anda sempat mengira ini bagian dari novel
romantis seperti itu. Apalagi novel dewasa tentang istri yang dikhianati suami,
mendapat nasihat ibu saat pulang kembali ke rumahnya. Itupun setelah
menyanyikan lagu Betharia Sonata “pulangkan saja aku pada ibuku...”.
Tidak, sama sekali bukan. Tidak ada remaja galau karena
putus cinta, tidak ada pengkhianatan dalam rumah tangga, karena ini adalah
cerita tentang keluarga yang penuh cinta.
Dengan gaya tutur yang kocak dan humor yang “berlebihan...”
sepanjang novel membuat kita senyum-senyum bahkan cekikikan sendiri dari awal
halaman, benar-benar menghibur. Tanpa kehilangan pesan-pesan berharga. Tentang
optimisme, kasih sayang dalam keluarga, nasionalisme dan semangat mengejar
impian. Termasuk impian menurunkan berat badan. Yup, tokoh utamanya memang
berbadan luar biasa berat. Pada akhirnya berat badan ideal bukan menjadi akhir
cerita bahagia dari kisah yang disajikan. DUA tak menampilkan bulutangkis
sebagai terapi si berat mengurangi bobot tubuh, bahkan merupakan perjuangan
hidup.
Sayangnya di tengah-tengah novel hingga menjelang akhir saya
jenuh dengan adegan-adegan pertandingan bulutangkis yang begitu panjang dan
menjemukan. Namun saya tetap menangkap pesan optimisme itu di seluruh bagian
cerita. Apalagi di tengah kerinduan akan bulutangkis yang pernah begitu berjaya
di negeri ini.
NB: Mari membaca J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar