Equanty
Rabu, 28 September 2016
Review Magic Glossy (Day Cream. Night Cream dan Serum)
Selamat pagi di Kamis ini..
Aku menyapa pembaca seolah blog ini sudah punya follower saja. Tapi anggap saja ini afirmasi. Tak peduli ada pembaca blog ini selain aku sendiri. Sudah lama aku nggak ngeblog lagi. Walaupun sebelumnya hanya beberapa artikel saja yang muncul. Itu karena kegiatan latihan menulis kualihkan ke kompasiana dengan link http://www.kompasiana.com/dianequa.
Aku nggak nyangka artikelku tentang review produk shampoo "Black Magic Shampo Kemiri, Not Recommended!!" yang diposting Januari 2013 masih terus dibaca dan dikomentari. Aku membebaskan teman-teman pembaca berkomentar apa saja di artikel tersebut. Review sesama pemakai ini setidaknya berguna bagi mereka yang ingin mencoba produk kosmetik baru namun belum punya referensi. Terima kasih untuk komentar yang telah hadir dan justru mendorongku untuk kembali bermain blogspot setelah sekian lama vakum.
Kali ini aku akan mereview produk krim perawatan wajah. Ngomong-ngomong mencoba produk perawatan dari produsen non mainstream alias produsen besar sering bikin ragu ya. Pembeli biasanya tergiur karena testimoni luar biasa tentang efektivitas produk yang bikin kulit kinclong dari penjual online shop. Untung jika mereka memberi testimoni asli tokonya sendiri, tak jarang pulang testimoni diperoleh dari image yang mudah diperoleh di internet. Oleh karena itu kita perlu berhati-hati mencoba kosmetik
Produk krim perawatan wajah yang aku review yaitu sepaket Magic Glossy. Terdiri dari Day Cream, Night Cream dan Serum. Oiya aku beli dengan merek baru mereka FDP. Aku membeli sepaket seharga 215 ribu rupiah. Penjualnya di line memberi promo bebas ongkos kirim seluruh Indonesia. Dengan resi JNE tertera ongkir 35 ribu maka, harga beli 180 ribu sepaket. Kalian bisa menemukan harga yang lebih murah di toko-toko online lain.
Ini adalah tampilan FDP Day Cream.

Ini adalah tampilan FDP Day Cream.

Isinya gak banyak cuma 15 gram. Nah, foto bagian atas itu isi krimnya. Lucu ya? Warna hijau muda. Krim pagi ini mengandung SPF 30. Cukup lumayan melindungi di siang hari. Namun sayangnya krim pagi ini bersifat covering, seperti memberi efek bedak padahal gak dalam ingredientsnya tidak mengandung talk seperti krim "putih seketika" macam pixy atau wardah. Kelemahan krim pelembab yang bersifat covering gini adalah putih bedakan yang sering nggak match dengan warna kulit kita.
Seperti ini tekstur krimnya. Dan hasilnya setelah dipakai merata seperti di ini. Wihiii..putih ya?
Wuii.. putih ya? Pertama makai ke buat ke kantor, krim ini ribet karena sifatnya yang gak nyerap ke kulit. Kalau kita makainya dengan dioles justru bisa gumpal putih-putih. Gak ngeblend dengan bedak, jadi gak rata deh. Terpaksa aku perbaiki dengan nambahin dikit pelembab oriflame yang biasa kupakai biar tekstur krim agak encer dan mudah diratain. Ini make up pagi aku hari ini. Serum, krim FDP, tambah dikit lotion pelembab dan bedak padat untuk ngurangi kilap wajah.
Haha. putih bgt ya? Buat kamu yang punya pede over dosis kayak aku, boleh coba. Prinsipku barang yang dibeli gak boleh mubazir jd ya udah wajib dihabisin
. Oya make krim pagi FDP ini jangan dioles. Cukup ditotol lalu tepuk-tepuk untuk meratakan di wajah, supaya gak menggumpal.
Kita beralih ke krim malam. Tampilannya seperti ini.
Berbeda dengan krim pagi, krim malam ini tentu saja gak bersifat covering. Ada beberapa penjual olshop yang mengatakan krim ini boleh dipakai bersamaan krim lain?! Ini agak bingungin ya. Sebaiknya sih jangan, karena kita gak tau kemungkinan ada bahan apa yang justru bereaksi di kulit. Yang aku suka dari krim malam FDP ini adalah tidak menimbulkan rasa perih seperti memakai krim pemutih racikan dokter. Kalau ada pun ringan sekali kurang dari semenit.
Aku juga pakai serum FDP yang warnanya mirip sirup melon hehe. Isinya seperti serum lain di pasaran, cuma 10 ml. Sedikit wangi seperti agar-agar. Serum ini dalam petunjuknya mesti ditunggu 15 menit. Berhubung aku tipe gak sabaran, begitu kering langsung aku timpa dengan krim pagi atau krim malam. Dan memang sifatnya cepat menyerap, tanpa menimbulkan efek kilap.
Di atas adalah tampilan serum, tekstur dan tampilan kulit setelah pemakaian. Efek melembabkan cukup lama, sehingga saat mencuci wajah dengan air pun sisa serum masih terasa.
Secara garis besar testimoniku untuk paket perawatan magic glossy ini selama kurang lebih seminggu sebagai berikut.
- Krim pagi, memiliki efek covering. Efek putih tidak merata dan menggumpal saat dipakai. Perlu diencerkan dengan lotion pelembab wajah supaya mudah diratakan di wahah.
- Krim malam: Sejauh ini belum ada efek signifikan. Di kulit saya yang kombinasi krim ini tidak menimbulkan komedo atau menambah minyak wajah. Tidak membuat jerawatan. Flek jerawat atau sinar matahari tidak berkurang. Efek mencerahkan tidak signifikan. Cukup oke untuk perawatan wajah supaya kenyal saat bangun pagi.
- Serum : cepat menyerap, mampu mempertahankan kelembaban wajah, dan cukup menghaluskan tekstur kulit.
Demikian, terima kasih menyimak ^_^
Kamis, 15 Oktober 2015
Sulit Berhenti Merokok? Cobalah Mulai Berolahraga
Bahaya rokok sering digembar-gemborkan. Bahkan upaya untuk
“menakut-nakuti” perokok akan dampak buruk rokok bagi kesehatan, televisi
menampilkan tayangan penyesalan mantan perokok berat yang tenggorokannya
berlubang akibat kanker kerongkongan. Demikian pula di kemasan rokok. Meski
untuk yang terakhir ini terkesan absurd. Bagaimana mungkin produsen rokok
menjual produknya sekaligus dengan berkampanye agar orang berhenti atau
mengurangi konsumsi barang tersebut? Ibarat iklan yang berbunyi, “Makanan ini
enak. Awas hati-hati, karena makanan ini mengandung racun”.
Banyak orang yang menyadari bahaya rokok dan ingin berhenti.
Berbagai upaya diupayakan agar rokok konsumsi rokok dapat dikurangi, kalau bisa
berhenti sama sekali. Ada yang mencoba berhenti bertahap, mengganti dengan
konsumsi permen, atau dengan rokok elektrik yang kini tren. Sayangnya upaya
menyibukkan mulut dan mengatasi ketergantungan itu justru menambah masalah
baru, permen yang justru meningkatkan kadar gula dan menyebabkan gigi
berlubang, atau rokok elektrik yang malah lebih berbahaya.
Banyak yang merasa perokok berat menjadi alasan untuk tidak
menghindari olah raga, karena napas yang terasa berat. Ini wajar karena
paru-paru yang tertutup plak tar dan nikotin dari rokok perlu kerja ekstra
keras untuk menghirup oksigen. Namun olah raga dengan intensitas ringan dan fun
perlu dicoba. Pertama mengalihkan keinginan untuk merokok. Kedua, efek bahagia
yang diperoleh saat berolahraga dapat mengurangi stres yang pada perokok saat
mulai mengurangi rasa ketagihan yang muncul. Dan yang paling penting, olah raga
membantu tubuh mengeluarkan toksin. Kalori yang dikeluarkan akan dapat mencegah
kenaikan berat badan yang dialami setelah berhenti merokok.
Sebuah penelitian mengenai efek olah raga pada rasa
ketagihan merokok menunjukkan bahwa olah raga ringan seperti berjalan dan
berlari akan menurunkan konsentrasi kortisol dalam saliva (air ludah)
dibandingkan subjek penlitian kontrol yang pasif. Kortisol adalah hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang diproduksi saat kita sedang stres.
Kortisol berfungsi menaikkan tekanan darah dan meningkatkan kadar gula darah.
Hufftingtonpos (29/8/2012) juga menegaskan olahraga memiliki hubungan
yang erat dengan berkurangnya keinginan untuk mengkonsumsi nikotin. Pengamatan
terhadap 5.870 partisipan yang pada tahun 2014 3) menunjukkan keampuhan
olahraga membantu mereka yang ingin berhenti merokok dalam waktu 6 bulan diikuti
dengan program berhenti merokok. Intensitas yang dianjurkan adalah dengan
memulai olahraga ringan (lambat) seperti berjalan, lari dan mengayuh sepeda
dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Sumber:
1) Effects of exercise on
cravings to smoke: the role of exercise intensity and cortisol.
3)
http://www.huffingtonpost.com/2012/08/29/exercise-smoking-nicotine-cravings-addiction_n_1834020.html
http://www.cochrane.org/CD002295/TOBACCO_do-exercise-interventions-help-people-quit-smoking
Selasa, 28 Juli 2015
Rindu Lama Terpaksa Dibungkam (Saat Mantan yang Hilang Menelpon)
Sms masuk. Kulihat nomor itu. Deg! Ini nomor hand phone
Boni. Bagaimana mungkin aku lupa, selama 4 tahun hubungan kita aku bahkan
mengingatnya di luar kepalaku.
“Minal Aidin wal Faidzin. Mohon maaf lahir batin. Maafin gw
ya. Gw banyak salah ma loe. Padahal loe ikhlas banget ma gw.”
Sontak wajahku panas. Mataku memerah. Aku yang
menghindarimu. Aku berhenti menghubungimu. Menghapus kontak BBM, menghapus
nomormu di HP ku meski aku tak bisa lupa. Tak lagi mengirim SMS. Sudah setahun.
Pelarianku rapi, ini berhasil. Kau pun seolah paham. Tak ada lagi SMS, atau
telpon masuk. Aku mendapatkan pacar baru. Seorang yang lebih dekat. Meskipun
sejujurnya aku mulai berhenti menghubungimu karena dia pencemburu. Dia
memergokiku membalas BBM mu. Dan itu kali kedua. Dia sangat marah. Dan aku tak
kuasa melihat wajah murkanya. Aku tak ingin kehilangan dia. Aku ingin dia tetap
di sisiku.
“Maaf lahir batin. Baik-baik ya. Hehe”. Balasku singkat.
“Dian apa kabar? Sudah punya pasangan belum?”
Ah, klise. Kalau sudah apa dia senang? Kalau belum apa dia
ingin kembali?
“Baik. Masih cantik kayak di facebook.” Aku berusaha
bercanda.
“Dian sudah nikah belum?” Rupanya dia masih mengejar
pertanyaan itu.
Tuuut.Tuuuut. Itu nomormu yang menelpon. Tak kuangkat. Aku
sudah menangis tanpa suara. Dan aku tak ingin meledak saat bicara denganmu.
“Dian, gw pengen nelpon. Gw kangen dengar suara loe”
“Gw juga kadang kangen ma loe. Tapi kita kemarin bareng dah
lama banget. Dan jalan kita sama sekali gak keliatan”
Tuut. Tuut.
Aku terus gelisah. Hampir setengah satu malam. Aku
memutuskan balik menelponnya. Tentu setelah berusaha menenangkan diri.
“Ada apa?” Suaranya lirih. Suara ini yang dulu menenangkanku
saat dalam masalah.
“Gak ada apa-apa”. Jawabku tak jelas.
“Kangen ya ma gw?”
“Gak”
“Alaah, gak ngaku lagi hehe” aku tau dia sedang tersenyum
mengejek, merasa menangan.
“loe udah nikah belum?” tanyanya pelan
“Belum”
“Kenapa belum nikah?”
(brengsek! Ucapku dalam hati. Kuharap ia mendengarnya)
“Gak tau”, sahutku seketus mungkin.
“Iya, gw yang salah. Gw gak romantis”
“Bukan itu masalahnya. Harusnya dari dulu dian tahu boni
memang gak pengen nikah”
“Gw pengen. Pengen banget malah. Tapi loe kan tau gw
begini.”
(Stop, please. Perdebatan ini sudah lama. Aku tidak ingin
memulainya lagi).
“Nikahlah. Kalau loe nikah, gw bahagia banget.”
Aku tak tahan lagi. Aku tak bisa menyembunyikan suara
parauku. Betapa pun aku menyembunyikannya.
Aku mengalihkan pembicaraan. “Oya nunung dah punya anak”.
“Wah, kamu dah punya ponakan dong”
Kali ini tangisku meledak. Aku tak bisa menyembunyikannya.
Aku rindu. Cintaku habis untukmu.
“Kenapa loe nangis?”. Dengan suara menenangkannya lagi.
“Boni,jangan telpon dian lagi”
“Apa? Jangan telpon dian lagi? Iya. Yang penting dian
baik-baik aja ya.”
(Kamu
juga. Baik-baik sayang)
Jumat, 06 Juni 2014
Blazer
Lengkapi gaya berbusana kamu saat ke kantor maupun ke acara semi formal dengan blazer cantik berikut:
All Size | Lingkar Dada : 98cm | Panjang Baju : 48cm | Bahan : Polywedges
Tersedia warna: purple, mocca, blue electric,
Harga: Rp120.000
untuk harga diskon hub: sms: 081328193825
atau BBM pin: 7CC0DC50
Jumat, 04 Januari 2013
Black Magic Shampo Kemiri, Not Recommended!!
Rambut rontok memang bikin
stres, apalagi buat wanita. Kalau laki-laki bisa terlihat seksi dengan kepala
plontos, wanita bakal nggak banget kalau botak. Itulah yang kini aku alami.
Sebenarnya aku mengalami penipisan rambut sejak umur 15-an. Rambutku mulai
rontok saat itu. Padahal rambutku waktu SD dan SMP cukup tebal per helainya
bahkan cenderung megar sehingga untuk merapikannya aku sering memakai minyak
rambut. Usia 20-an helai rambut tak setebal saat usia belasan. Sejak itu
sebenarnya aku mulai sadar merawat rambut dengan mengaplikasikan tonik rambut.
Berbagai merk tonik rambut yang tersedia di pasar kucoba, yang agak murah
seperti Mustika Ratu, Sariayu, hingga Mylea, Exquisit tidak ada yang memberi
hasil seperti yang kuinginkan. Bahkan saat memakai Mylea batang rambut jadi
kering dan rambut gampang sekali patah. Aku mencoba memakai minyak cem-ceman
seperti saat kecil dulu, tapi mungkin karena kulit kepalaku yang tidak lagi seperti
saat masih anak-anak, bukannya tambah subur, rambut malah rontok dan berketombe.
Kalau ramuan penyubur rambut Mustika Ratu dan Sariayu kulit kepala kulit
kepalaku terasa lebih bersih, dan lebih lembab. Sayangnya efek mengurangi
rontok tidak terasa signifikan. Yang lumayan mengurangi rontok berdasarkan
pengalamanku tonik rambut Rudi Hadisuwarno. Serum anti DHT nya lumayan
mempercepat tumbuhnya rambut-rambut baru. Kandungan alkoholnya juga tidak
terlalu banyak sehingga tidak terlalu dingin di kulit kepala, jadi rambut tidak
gampang patah. Suatu saat pemakaian kuhentikan karena penghematan. Mengingat
serum kan harganya sekitar 60 -75 rb isi 6 botol aplikasi kecil yang habis
sebulan.
Nah suatu saat didera galau
lingkaran setan rontok bikin stres, stres bikin rontok, aku tertarik mencoba
produk baru yang mungkin lebih efektif. Baru-baru ini di situs-situs belanja
kosmetik on line sedang marak Black Magic Shampoo. Menurut iklan yang terpajang
di semua situs itu, shampoo ini tak hanya mencegah kerontokan tapi mampu
menumbuhkan rambut baru, membuat rambut bebas segala masalah termasuk menghilangkan
ketombe dan menghitamkan rambut. Bahannya juga alami, karena terbuat dari
kemiri, lidah buaya dan seledri. Menariknya walaupun natural, shampo ini sama
sekali tidak berbau jamu seperti shampo Natur. Ngomong-ngomong aku juga pernah
memakai shampo Natur, tapi rambut malah semakin rontok dan kering walau
disertai kondisioner. Ah, dasar rambutku yang bandel kali ya?
Dengan kemasan ekonomis 500 ml
dan harga 90 ribu akhirnya aku tertarik dan langsung memesan satu (1) botol
Black Magic Shampo ini di sebuah situs. Setelah pembayaran kulakukan via
transfer bank, baru aku browsing produk ini di situs-situs belanja lain.
Astaga, ternyata kisaran harga Black Magic Shampoo di pasaran on line mulai
dari 35 ribu, 50 rb, 75 rb, 90 rb, sampai 100 rb. Aku juga nggak ngerti kenapa
selisih harga begitu jauh. Jangan-jangan aku memang belinya kemahalan. Oke lah,
siapa tau khasiat shampo ini memang seperti klaim iklannya, lain kali aku bisa
beli dengan harga lebih murah.
Dua hari setelah pemesanan,
Black Magic Shampo pesananku sampai. Begitu aku lihat kemasannya aku langsung
KECEWA. Kotaknya tipis murahan, apalagi setelah melihat botol kemasan shampo.
Kualitas botol sangat jelek, dari plastik PET bening yang bahkan lebih tipis
dibanding botol air mineral. Tutup botol juga lebih jelek dibanding tutup botol
air mineral di pasaran, karena pasti akan tumpah jika kita bawa bepergian jika
segel tutup botol pernah dibuka. Kuteliti tulisan etiket kemasan, sama sekali tidak tertera no
registrasi CD, POM atau apalah. Parahnya, bahkan kemasan shampo juga
tidak mencantumkan nama perusahaan yang memproduksinya. Hanya tertera kalimat
“Produced by the hair and cosmestics in Singapore”. Jadi shampo ini jelas tidak
terjamin keamanannya, karena tidak terdaftar, tidak jelas produsennya, berarti
tidak jelas apakah kandungannya sesuai standar kesehatan karena tidak ada yang
bakal menguji produk yang bahkan tidak dapat dilacak siapa yang membuat. Bisa
saja ini hanyalah produk rumah tangga yang tidak terdaftar dari negara antah
berantah.
Namun demikian, aku masih positive thinking nih, meskipun sangat
sulit mencari testimoni jujur konsumen karena kebanyakan googling Black magic
Shampoo Kemiri ini adalah toko on line, shampo ini kupakai juga demi tidak
mubazir. Pertama aku pakai bersama kondisioner. Aku cukup puas. Karena saran
dipakai setiap hari agar lebih efektif hasilnya, maka aku mencuci rambut dengan
Black Magic Shampo Kemiri setiap hari. Dan Omigod, rambut kok jadi ketombe-an
lagi. Padahal sebelumnya aku pakai shampoo Didi buat anak-anak plus kondisioner
sunsilk, rambutku sama sekali tidak berketombe, meskipun tetap rontok.
Belakangan shampo kupakai 2 hari sekali, tapi bukannya efek menguatkan akar
rambut, jangankan menumbuhkan rambut baru, rontok rambut tetap parah,
berketombe plus sangat kering dan patah.
Repurchase: OF COURSE NO!!!
NOT
RECOMENDED AT ALLJumat, 17 Agustus 2012
Hikmah Membaca Novel
Novel tak
hanya menghibur, jadi bacaan dikala senggang, bahkan teman dikala insomnia
menyerang. Banyak hal yang dipelajari tentang berempati, memahami perasaan
tokoh, mengagumi detil cerita yang membawa pembaca ke suatu tempat yang belum
pernah dikunjungi. Kadang informatif. Berikit ini beberapa hikmah yang saya
tulis sebagai hasil interpretasi pribadi setelah membaca novel. Tidak semuanya
merupakan hasil cerna bijaksana sesuai maksud penulisnya. Malah mungkin
terkesan konyol, pragmatis, membuat kesal sang penulis karena pesan tersirat
dalam karyanya tidak sampai ke otak saya dengan benar. Silakan menyimak.
- · Alkhemis. Novel karya Paulo Coelho. Bercerita tentang pemuda yang berkelana ke negeri-negeri jauh, bertemu dengan orang yang dapat mengubah apapun menjadi emas. Pada ujung cerita menemukan harta karun di bawah sebuah pohon justru di halaman rumahnya sendiri. Hikmah: (versi positif) pengalaman selama merantau menambah wawasan, orang-orang menarik dan kebijakan hidup, (versi negatif) sebelum pergi jauh-jauh dari rumah untuk berkelana, hidup sejahtera pun belum tentu, galilah halaman rumah Anda, siapa tahu ada harta karun terpendam yang membuat kita berkeliling dunia dalam rangka tamasya, bukan berkelana. Walau sama dalam arti bepergian, ada perbedaan mendasar antara tamasya dan berkelana. Yang pertama menghabiskan uang, yang kedua putus asa di tempat asal karena tak punya uang, haha.. :P
- · 5 cm. Ditulis oleh seorang pria yang mengaku berwajah ABRI berhati Barbie, Donny Dhirgantara. Hikmah: kalau kamu punya cita-cita, keinginan apapun, gantungkan ia sejauh 5 cm di depan kening kamu. Kemanapun kamu pergi, cita-cita itu ada di depan muka kamu, hanya berjarak 5 cm. Kejarlah ia.
- · Surat Kecil untuk Tuhan. Diangkat ke layar lebar dengan judul sama yang diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang gadis cilik melawan kanker ganas yang merusak seluruh wajah cantiknya. Air mata mengalir deras saat saya membaca novel ini. Saya kagum bahwa saat kanker telah menyebar hingga ke otaknya, ia masih berusaha menempuh ujian nasional, bahkan meraih nilai terbaik kedua di sekolahnya. Selama sakit ia gemar membaca ilmu-ilmu kedokteran berkaitan dengan sakitnya. Dengan kesehatan yang jauh lebih baik, saya jadi terpacu untuk juga membaca lebih banyak, semoga saya bisa belajar lebih banyak pula. Karena pesannya, ia tak mau membiarkan otaknya yang sakit kosong tanpa isi.
- · PS. I Love You. Diangkat ke dalam film drama komedi berjudul sama. Berkisah tentang pasangan muda yang bahagia, yang harus terpisah karena kematian sang suami akibat derita kanker. Suami yang menyadari kepergiannya yang tak lama lagi, memilih untuk tetap mendampingi sang istri dengan mengatur surat yang dikirim setiap bulan setelah ia meninggal. Dalam setiap surat ada perintah yang wajib dilaksanakan oleh si istri. Mulai dari menyingkirkan barang-barang suami tercinta, menghadiahi diri sendiri dengan membeli gaun baru, mencari pekerjaan, hingga menemukan seorang pengganti. Hikmah: Hidup tetap harus berlanjut walau separuh jiwa kita telah pergi membawa cinta kita.
- · Aku, Kau dan Sepucuk Angpau Merah. Penulis: Tere Liye. Hikmah: jangan menunda membuka amplop begitu menerimanya dari seseorang. Apalagi amplop merah alias angpau. Jangan-jangan isinya bukan seperti yang kita harapkan.
- · Daun Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Karya Tere Liye. Hikmah: Jangan suka berpura-pura menjadi kakak adik. Pas datang waktunya jatuh cinta pada kakak angkat malah jadi bingung sendiri bagaimana menyatakannya. Eits, saya perlu yakinkan novel ini tak hanya sedangkal itu, karena itu bacalah. Tere Liye tak pernah membuat novel yang biasa J
- · Nada-nada Sunyi. Tentang cally, gadis cilik yang tiba-tiba tidak mau bicara semenjak berusia 4 tahun. Ada peristiwa traumatis yang dialami sehingga ia menderita mutisme selektif (suatu gangguan psikologis dimana seseorang “tidak bisa” berbicara tanpa halangan fisik, baik pendengaran, organ wicara, dan otak) selama beberapa tahun. Hikmah: bersabarlah saat anak menangis. Jangan berbicara kasar yang membuat anak menjadi trauma.
- · Daniel isn’t talk. (Danile belum bisa bicara). Tentang perjuangan, kasih sayang ibu yang memiliki anak penderita autisme yang belum juga mengucapkan sepatah kata walau sudah berusia 3 tahun. Novel ini sangat informatif. Mulai dari perilaku anak-anak autis, makanan apa yang sebaiknya tidak dikonsumsi, bahkan detil kesabaran ibu mengajarkan toilet training, melatih bicara. Luar biasa. Tanpa perlu banyak mengerutkan kening, novel ini bahkan mampu membuat saya tersenyum oleh humor-humor segar, juga dibungkus kisah cinta nan romantis.
- · Perahu Kertas. Penulis: Dewi Lestari. Wah, yakin novel ini bakal lebih booming setelah filmnya ditayangkan tidak lama lagi. So, ayo buruan baca biar bisa ga ketinggalan cerita. Berikan novel ini kepada orang tua kalau mereka memaksa kalian masuk ke jurusan kuliah yang tidak kamu minati.
Langganan:
Postingan (Atom)