Sabtu, 03 Maret 2012

Apa Yang Perlu Kita Ketahui Tentang Menjaga Kesehatan

Kesehatan adalah harta yang sangat berharga. Beberapa hal yang telah umum diketahui banyak orang untuk menjaga anugerah kesehatan antara lain asupan nutrisi seimbang, aktivitas fisik yang teratur disamping menghindari stres yang berlebihan.


Berikut beberapa tips sederhana yang berguna bagi kita dalam menjaga kesehatan yang disarikan dari beberapa sumber bacaan maupun siaran radio bersama pakar kesehatan. Semoga bermanfaat :)


  • Membeli makanan panas di dalam kantong plastik. Bahan plastik memiliki kandungan bahan dengan titik lebur berbeda. Pada saat terkena benda panas, misalnya gorengan, kuah bakso yang kita beli, beberapa kandungan zat kimia penyusun bahan plastik tersebut akan melebur sehingga dapat masuk ke dalam makanan atau minuman yang dikemas di dalamnya. Jadi, untuk lebih aman jika kita tidak ingin makan di tempat, bawalah tempat makanan sendiri yang aman saat kita membeli makanan atau minuman panas. Ingatkah dulu saat kita kecil membeli bakso untuk dimakan di rumah dengan membawa rantang stainless steel? hehe. 
  • Serat adalah bagian penting dalam konsumsi makanan yang penting bagi kesehatan pencernaan. Serat terbaik berasal dari konsumsi sayuran dan buah-buahan. Bagaimana dengan bahaya pestisida? Saat ini sangat sulit untuk memperoleh sayuran maupun buah-buahan organik, karena produksinya belum massal. Untuk menghindari bahaya pestisida, sebaiknya sayuran dan buah dicuci dulu dengan sabun khusus sayur dan buah, lalu dibilas dengan air mengalir. Atau cara yang cukup mudah adalah dengan mem-blanching yaitu mencuci sayur dan buah dengan air panas yang mengalir, baru kemudian dibilas lagi dengan air dingin. 
  • Kadang kita suka membeli bakso, sosis atau nugget beku dalam jumlah yang agak banyak dan menyimpannya di dalam kulkas untuk persediaan selama beberapa hari. Jika sebungkus makanan tersebut tidak habis dalam sekali masak, ada baiknya kita sebungkus besar bakso/sosis/nugget itu kita bagi ke dalam kemasan-kemasan yang lebih kecil sesuai ukuran untuk satu kali masak. Dengan demikian bahan yang tersisa tidak terlalu sering terpapar udara luar maupun perubahan suhu yang memacu pertumbuhan bakteri dan kuman.
  • Minuman bersoda atau berkarbonasi sangat tidak baik efeknya bagi kepadatan tulang terutama anak-anak. Karena itu anak-anak sebaiknya membatasi minuman bersoda. Selain itu kandungan gula dalam minuman bersoda juga sangat tinggi. Sekaleng minuman bersoda dapat mengandung 500 kalori, yang artinya seharusnya dengan minum sekaleng soda kita hanya makan sekali lagi untuk memenuhi kebutuhan kalori kita sehari. Padahal kita tidak mungkin kenyang hanya dengan minum sekaleng minuman bersoda.
  • Terkadang kita sulit menyisihkan waktu untuk berolah raga. Sebenarnya aktivitas fisik tak melulu dengan berolah raga yang dikhususkan waktunya. Menambah aktivitas fisik yang juga bermakna menggerakkan anggota badan dalam rangka membakar kalori dapat dilakukan antara lain dengan lebih memilih naik turun tangga daripada lift, berjalan-jalan keluar ruangan setiap setengah jam saat menonton televisi. Namun demikian salah satu filosofi bahwa olah raga tidak sekedar mengolah raga-kan badan tapi juga jiwa dan pikiran. Waktu yang dikhususkan untuk olah raga akan membuat kita merasa lebih santai dan rileks saat melakukannya. Lari pagi akan berdampak berbeda dampaknya bagi kesehatan jiwa walau mungkin kalori yang kita keluarkan sama dengan rutinitas membersihkan rumah misalnya. Oleh karena itu tak ada salahnya kita sesekali menyediakan waktu beberapa kali seminggu khusus untuk olah raga.
  • Orang dewasa rata-rata memerlukan cairan sekitar 2 liter. Cairan ini tidak melulu berupa air putih, namun bisa berupa minuman lain seperti jus buah, kuah sayur, teh atau kopi. Tentu perlu diingat agar asupan gula maupun garam tidak berlebihan. Pada umumnya orang mengkonsumsi 1,5 liter air putih setiap hari ditambah cairan dari makanan dan minuman lain.
  • Pada kondisi normal, seperti cuaca panas, saat letih bekerja dan berolah raga, keringat yang. dikeluarkan kulit adalah wajar. Keringat ini akan menurunkan suhu tubuh sehingga badan terasa segar. Kita tidak selalu membutuhkan minuman ion yang menggantikan cairan tubuh tersebut. Makanan sehari-hari yang dimasak dengan bumbu-bumbu dan garam sudah mengandung cukup ion yang dibutuhkan tubuh, sehingga kita tidak perlu menambahnya dengan minuman ber-ion.



Kamis, 01 Maret 2012

Receh Dibuang sayang

Pernah kah kalian menemukan benda berharga jatuh di jalan? Dompet? HP? Uang? Mungkin pernah. Aku beberapa kali menemukan uang di jalan. Mulai recehan seratus perak, ya paling untung si cuma lima ribu hehe.

Pecahan lima ribu yang pernah kutemukan punya cerita sendiri. Waktu itu KKL sewaktu aku kuliah dulu. Tiap kelompok kami ditemani seorang dosen sebagai pembimbing. Sewaktu melakukan pengukuran di lapangan, kalau nggak salah profiling. Kalian yang jurusan geografi atau geodesi, pokoknya yang pernah mendapat mata kuliah pengukuran tanah atau pemetaan pasti ngerti deh. Nah, ada uang lima ribu terbang melayang rendah tertiup angin di jalan yang kami ukur. Entah kenapa, aku orang pertama yang jeli. Wah, jadi ketahuan ya dulu gak konsen ke pengukurannya? Sampai Pak Dosen pun tau, Dia bilang, wah pengalaman ini gak bakal bisa kamu lupa seumur hidup. Iya si, sampai sekarang aku gak pernah lupa pernah dapat uang itu.

Bagaimana kalo jumlah uang yang tercecer di jalan itu pecahan rupiah berwarna biru alias 50.000? Pasti belum semenit udah ada yang ambil deh. Zaman sekarang uang recehan sering dianggap ga ada artinya. Jadi terkadang walau uang itu jelas cecer di jalan, orang-orang yang lewat ngebiarin aja uang itu tergeletak. Pada malu kali ya? Uang seratus perak aja dipungut. Padahal 1 juta kalo kurang 100 juga ga genap sejuta tuh. Aku si cuek-cuek aja mungut uang receh yang jatuh di jalan. Ya lumayan buat genapin belanja di warung atau toko-toko kecil yang masih mengenal ratusan rupiah. Atau buat kasih ke pengamen, hehe. Pelit ya? Ya, di Solo kan lima ratus masih berarti juga buat genapin ongkos bus yang dua ribu lima ratus. Atau kalau enggak ya buat beli jajan anak SD macam gery chocolatos hihi. Atau buat nambah lauk tempe goreng sepotong di warung Mbak Nur tempat aku tiap hari makan. Tapi aku ga segitu teganya belanja di warung cuma 500 perak lah.

Bicara tentang uang-uang recehan, aku pernah melihat seorang datang ke warung dekat kost. Waktu itu aku kost di jogja. Ia menukarkan recehan yang dimilikinya dengan uang kartal alias uang kertas. Herannya, terjadi tawar-menawar sewaktu penukaran dilakukan. Sepertinya pemilik warung keberatan atas nilai yang diminta si penukar. Wah, itu artinya kan si penukar receh menjual uangnya kepada pemilik warung. Padahal uang receh itu dipakai pemilik warung sebagai kembalian belanjaan pembeli. Sejak itu terkadang aku curiga dengan para pengemis dan pengamen jalanan yang mengharap receh lalu ditukar dengan nilai uang yang lebih besar karena memanfaatkan kelangkaan uang kembalian.